Monday, January 25, 2010

BUDIDAYA PERIKANAN

BUDIDAYA PERIKANAN


Enlargement of channel catfish in the pond tarp

Posted: 25 Jan 2010 05:43 AM PST


Enlargement of channel catfish in the pond tarp

Catfish are freshwater fish that are common in public waters such as rivers, swamps, reservoirs, and other puddle. Catfish body shape is gilig (cylindrical) elongated, tapered flat head, and near the mouth covered with 4 pairs of elongated rigid whiskers. Catfish skin smooth, not scaly, and the color black. fish, including catfish, which easily cultivated anywhere, can live at an altitude of more than 1,000 m above sea level with temperature conditions of 20-32 ° C, pH 6,5-8, and 3 ppm oxygen content.

There are three types of catfish that used to be cultivated, including catfish local (Clarias botrocus), catfish dumbo (Clariosgoriepinus), and catfish sangkuriang. Catfish sangkuriang an improvement strains of catfish dumbo, the results of crossbreeding of batik from catfish dumbo derived from F2 (the descendants of the two) dams catfish dumbo with F6 (descendants of the six) male parental catfish dumbo.

fish Catfish dumbo is a type of catfish that have rapid growth, within 10-12 months of weight can reach 200-300 g. While local catfish growth was quite slow, for example, in the same time a new local catfish long as 20 cm with a weight of 150-200 grams.

Rearing catfish cultivation, from seeds to the size usually tersegmen consumption, which is based on the length of the body, such as 1-3 cm, 3-5 cm, 5-8 cm, 8-12 cm, to measure consumption is calculated by using weight like 6 tails per kg, 8 fish per kg, or 10 fish per kg.

1. Spreading seeds
Density stocking of which is often done by catfish farmers in the pool tarp around 100-300 fish per m2 with seed size 5-7 cm. Farming is done until the harvest or after reaching the size catfish consumption, which contains 8-12 fish per kg with long maintenance of about 2,5-3 months.
When the seeds are still rather small catfish, seed selection should be based catfish grade / level. selection is ideally performed every 10-15 days. This is done by the following considerations.

a. To avoid the occurrence of food seized each other so that the smaller catfish to be difficult to get the feed.
b. To avoid cannibalism among the larger catfish on a smaller catfish.
c. Balancing the growth of catfish because catfish are greedy, so the remaining feed from the feed portion size catfish will eat smaller larger catfish. In addition, this gluttony can cause abdominal swelling suffered catfish.
d. Saves given pellets and reduce pollution because the rest of the pool feed.


2. Feeding
The feed given to the seed catfish, ranging from the larvae (after starting to eat) until the age of at least two weeks to eat natural food of protozoa and zooplankton (Daphnia and moina). Catfish farmers in the pool tarpaulin used to provide feed silk worms as a natural food easily available and good nutritious. Furthermore,

catfish seeds can be given artificial feed pellets with a small size until the size of the pellets were adjusted to the size of the mouth of catfish. When the catfish was growing up, farmers used to feed a chicken carcass that had been burned or boiled, chopped snails / slugs, the remaining household waste, or feed ingredient itself in the form of pellets. The aim is to save costs for feed.

3. Treatment
Catfish, including fish species that can survive in water that is less good condition with a high density. This is because the catfish has a respirator alai labyrinth can be used to take oxygen directly from air. Therefore, many farmers are sowing catfish catfish with a high density to medium reddish water. In fact, there are some farmers who apply catfish cultivation without changing the water at all and only add water when the water conditions decreased the media.
Another case when the environmental conditions less favorable cultivation, for example in areas cold enough air temperature, water level should not be too high media-treatment is especially applicable when the catfish are still
smaller because the water is too high media can make a small catfish lost a lot of energy to swim, ie when the uptake of oxygen in the air. This certainly can affect the speed of its growth.

Controlling water also needs to be done when the rainy season, especially when the pond outside the tarp. Rain water entering the water can make the media environment becomes acidic and dangerous enough catfish. However, to maintain the health condition can catfish krosok scattered salt or table salt.
source: Cahyo Saparinto, PenebarSwadaya, 2009


cetak halaman ini

Pembesaran Lele di kolam terpal

Posted: 24 Jan 2010 08:39 AM PST


Pembesaran Lele

Lele merupakan ikan air tawar yang banyak terdapat di perairan umum seperti sungai, rawa, waduk, dan genangan air lainnya. Bentuk tubuh lele adalah gilig (silindris) memanjang, berkepala gepeng meruncing, dan di dekat mulutnya ditumbuhi dengan 4 pasang kumis yang kaku memanjang. Kulit tubuh lele licin, tidak bersisik, dan berwarna kehitaman. Lele termasuk ikan yang mudah dibudidayakan di mana saja, dapat hidup di ketinggian lebih dari 1.000 m dpl dengan kondisi suhu 20-32° C, pH 6,5-8, dan kandungan oksigen 3 ppm.

Terdapat tiga jenis lele yang biasa dibudidayakan, di antaranya lele lokal (Clarias botrocus), lele dumbo (Clariosgoriepinus),dan lele sangkuriang. Lele sangkuriang merupakan perbaikan strain dari lele dumbo, yakni hasil perkawinan silang batik dari lele dumbo yang berasal dari F2 (keturunan kedua) induk betina lele dumbo dengan F6 (keturunan keenam) induk jantan lele dumbo.

Lele dumbo merupakan jenis lele yang memiliki pertumbuhan cepat, dalam waktu 10-12 bulan beratnya bisa mencapai 200-300 g. Sedangkan pertumbuhan lele lokal agak lambat, misalnya dalam waktu yang sama panjang lele lokal baru mencapai 20 cm dengan berat 150-200 gram.

Budidaya pembesaran lele, mulai dari benih hingga ukuran konsumsi biasanya sudah tersegmen, yakni berdasarkan ukuran panjang tubuhnya, seperti 1-3 cm, 3-5 cm, 5-8 cm, 8-12 cm, hingga ukuran konsumsi yang dihitung dengan menggunakan ukuran berat seperti 6 ekor per kg, 8 ekor per kg, atau 10 ekor per kg.

1. Penebaran benih
Kepadatan penebaran benih yang sering dilakukan oleh pembudidaya lele di kolam terpal sekitar 100-300 ekor per m2 dengan ukuran benih 5-7 cm. Pembudidayaan tersebut dilakukan hingga panen atau setelah lele mencapai ukuran konsumsi, yakni berisi 8-12 ekor per kg dengan lama pemeliharaan sekitar 2,5-3 bulan.
Ketika benih lele masih agak kecil, perlu dilakukan seleksi benih lele berdasarkan grade/tingkatannya. seleksi tersebut idealnya dilakukan setiap 10-15 hari sekali. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan berikut.

a. Untuk menghindari terjadinya saling rebut makanan sehingga lele yang lebih kecil menjadi sulit untuk mendapatkan pakan.
b. Untuk menghindari kanibalisme antara lele yang lebih besar terhadap lele yang lebih kecil.
c. Menyeimbangkan pertumbuhan di antara lele karena lele bersifat rakus sehingga pakan yang tersisa dari porsi pakan lele yang berukuran lebih kecil akan dimakan lele yang lebih besar. Selain itu, sifat rakus ini juga bisa menyebabkan lele menderita bengkak perut.
d. Menghemat pelet yang diberikan dan mengurangi pengotoran kolam karena sisa pakan.


2. Pemberian pakan
Pakan yang diberikan pada benih lele, mulai dari tingkat larva (setelah mulai makan) hingga berumur minimal dua minggu memakan pakan alami berupa protozoa dan zooplankton (daphnia dan moina). Pembudidaya lele di kolam terpal terbiasa memberi pakan cacing sutra karena merupakan pakan alami yang mudah diperoleh dan bagus kandungan gizinya. Selanjutnya,

benih lele dapat diberi pakan buatan berupa pelet dengan ukuran yang kecil hingga akhirnya diberi pelet dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran mulut lele. Ketika lele beranjak dewasa, pembudidaya biasa memberikan pakan berupa bangkai ayam yang telah dibakar atau direbus, cincangan bekicot/keong, sisa kotoran rumah tangga, atau pakan ramuan sendiri dalam bentuk pelet. Tujuannya adalah untuk menghemat biaya yang dikeluarkan untuk pakan.

3. Perawatan
Lele termasuk jenis ikan yang dapat bertahan hidup dalam air yang kondisinya kurang baik dengan kepadatan tinggi. Hal ini karena lele mempunyai alai bantu pernapasan berupa labirin yang dapat digunakan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Oleh karena itu, banyak pembudidaya lele yang menebar lele dengan kepadatan tinggi hingga air medianya berwarna kemerahan. Bahkan, ada beberapa pembudidaya yang menerapkan budi daya lele tanpa mengganti air sama sekali dan hanya menambah air apabila kondisi air media menurun.
Lain halnya bila kondisi lingkungan budi daya kurang menguntungkan, misalnya pada daerah yang suhu udaranya cukup dingin, sebaiknya ketinggian air media jangan terlalu tinggi- Perlakuan ini khususnya diaplikasikan ketika lele masih
kecil karena air media yang terlalu tinggi bisa membuat lele yang masih kecil kehilangan banyak energi untuk berenang, yakni ketika proses pengambilan oksigen di udara. Hal ini tentu bisa mempengaruhi kecepatan pertumbuhannya.

Pengontrolan air juga perlu dilakukan ketika musim hujan tiba, khususnya bila kolam terpal berada di luar. Air hujan yang masuk dapat membuat lingkungan air media menjadi asam dan cukup membahayakan lele. Namun, untuk mempertahankan kondisi kesehatan lele dapat ditebarkan garam krosok atau garam dapur.
sumber : Cahyo Saparinto, Penebar Swadaya, 2009



cetak halaman ini

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.