Friday, January 29, 2010

BUDIDAYA PERIKANAN

BUDIDAYA PERIKANAN


Analisis Usaha Budidaya Belut di Dalam Tong atau Drum

Posted: 28 Jan 2010 08:45 AM PST


Analisis Usaha Budidaya Belut di Dalam Tong atau Drum

asumsi
1. Tong atau drum yang digunakan bervolume 200 liter sebanyak 20 buah.
2. Lama setiap periode pemeliharaan 4 bulan. Namun, tidak menutup kemungkinan jika periode pemeliharaan bisa lebih cepat menjadi 3 bulan.
3. Tong atau deum dapat digunakan selama 4 tahun (12 Periode pemeliharaan)
4. Cat Minyak, Pipa PVC dan perlengkapan pendukung dapat digunakan selama 4 tahun
5. Padat tebar bibit 2 kg per drum, menggunakan bibit berjumlah 80-100 ekor per kg. Jadi kepadatan maksimal tong 200 ekor bibit.
6. Kegiatan budi daya dilakukan sendiri oleh pembudidaya, hanya proses penyiapan tong dan pembuatan media yang menggunakan tenaga kerja borongan.
7. Media yang digunakan adalah campuran tanah yang dimatangkan dengan media instan bokashi.
8. Pakan utama yang dibudidayakan sendiri, sehingga menekan biaya pakan.

Analisis Usaha
Biaya investasi
- Tong atau drum 20 buah @ Rp100.000......................Rp 2.000.000
- Cat minyak 7 kaleng @ Rp8.000...................................Rp 56.000
- Pipa PVC 2 inchi 3 batang @ Rp30.000.......................Rp 90.000
- Perlengkapan pendukung
(ember, cangkul, serok, baskom, Was, dan jeriken)......Rp 200.000
- Upah pembuatan tong (borongan..................................Rp 100.000
Total investasi.....................................................................Rp2.446.000


Biaya operasional per periode pemeliharaan
— Biaya Tetap
Penyusutan tong atau drum Rp2.000.000 : 12 ............Rp 167.000
Penyusutan cat Rp56.000 : 12 ........................................Rp 4.700
Penyusutan pipa PVC Rp90.000 : 12............................. Rp 7.500
Penyusutan peralatan pendukung Rp200.000 : 12...... Rp 16.700
Penyusutan upah persiapan drum Rp100.000: 12........ Rp 8.400
total biaya tetap.................................................................... Rp 204.300


— Biaya Tidak Tetap
Bibit belut 40 kg x Rp40.000/kg.................................................... Rp 1.600.000
Pelet, cacing, dan ikan-ikanan kecil 474 kg x Rp3.000/kg.......... Rp 1.422.000
EM4 4,5 botol x Rp , 25.000/ botol................................................. Rp 112.500
Jerami padi 4 ikat x Rp5.000/ikat.................................................. Rp 20.000
Batang pisang 10 batang x Rp1.000/batang.................................. Rp 10.000
Bekatul atau dedak 67 kg x Rp2.000/kg......................................... Rp 134.000
Pupuk kandang 4 karung x Rp6.000/karung................................. Rp 24.000
Gula 0,25 kg x Rp6.000/kg............................................................... Rp 1.500
HSC (Humic Substance Complex) 1 botol......................................... Rp 90.000
Tenaga pembuatan media................................................................... Rp 50.000
Total biaya tidaktetap.......................................................................... Rp3.464.000


— Total Biaya Operasional
Total biaya operasional = Total Biaya Tetap + Total Biaya Tidak Tetap
= Rp204.300 + Rp3.464.000
= Rp3.668.300

3. Penerimaan per Periode
Penjualan hasil panen 400 kg x Rp25.000/kg = Rp10.000.000

4. Keuntungan
Keuntungan = Total penerimaan - total biaya operasional
= Rp10.000.000 - Rp3.668.300
= Rp6.331.700

5. Pay Back Period
Pay back period adalah waktu titik batik modal atau titik impas,
yaitu perbandingan antara total investasi dengan keuntungan yang diperoleh.

Pay back period = (Total investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp2.446.000 : Rp6.331.700) x 1 bulan
= 0,4 bulan


sumber : Drs.Ruslan Roy, MM dan Bagus Harianto, AgroMedia Pustaka, 2009



cetak halaman ini

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.