Friday, October 15, 2010

BUDIDAYA PERIKANAN

BUDIDAYA PERIKANAN


Budidaya Ikan Hias : Palmeri Tetra

Posted: 14 Oct 2010 04:07 PM PDT


Palmeri Tetra

Palmeri Tetra yang juga disebut Emperor Tetra atau ikan kaisar (Nematobrycon palmeri) berasal dari Kolombia, Amerika Selatan. Hidupnya di perairan tenang pada kolom air dan bersifat omnivora.

Ikan ini sangat berkawan sehingga dapat dipajang bersama ikan lain. Hidupnya berkelompok. Lingkungan hidupnya bersuhu optimal antara 23-25° C. Keasaman (pH) airnya sedikit asam sekitar 6,5-6,8. Sementara kekerasannya 8° dH.

Punggung ikan ini mengilat, cokelat, dan ke arah depan agak hitam. Sirip ekor memanjang dan meruncing agak melengkung. Sirip ekor pada jantan bercabang tiga, sedangkan pada betina hanya bercabang dua. Dari pangkal mata hingga ujung ekor terdapat garis horisontal tebal. Di atas garis berwarna kebiruan, sedangkan di bawah garis kemerahan.

Untuk pemijahan, ikan ini dipasangkan masing-masing satu pasangan setiap akuarium sehingga wadahnya pun kecil. Sebagai sarangnya dapat digunakan enceng gondok atau mop dari raffia. Induknya harus sudah berumur lebih dari tujuh bulan. Agar kualitas telurnya bagus, diusahakan pakannya bervariasi, yaitu kutu air besar, jentik nyamuk, dan sedikit cacing sutera. Air untuk pemijahan berketinggian sekitar 15 cm.


Selain hanya berpasangan, pemijahan pun dapat dilakukan secara masal dalam akuarium besar. Perbandingan jantan betina sekitar 1 : 2-3. Di dalam akuarium pun tetap diberi substrat atau sarang dari mop raffia.

Setelah berpijah, telur ataupun induknya dipindahkan dari wadah. Air untuk penetasan cukup sekitar 10 cm dengan aerasi lembut. Agar tingkat penetasan telurnya tinggi, ke dalam wadah penetasan diberi obat antijamur seperti metil biru.

Bila perawatannya baik, telur akan menetas dalam waktu 36 jam. Larva yang baru menetas tersebut dapat diberi pakan infusoria selama 2-3 hari untuk selanjutnya dapat diberi kutu air. Larva ini sudah mulai bisa berenang setelah berumur empat hari. Untuk pembesarannya, benih dipindahkan ke akuarium yang lebih besar sesudah berumur satu bulan. Kalaupun masih tetap menggunakan akuarium untuk pembesaran, kepadatannya perlu dikurangi dengan cara penjarangan.


Pakannya dapat berupa cacing sutera. Bila menggunakan akuarium, penggantian air harus dilakukan setiap hari. Sementara kalau menggunakan kolam, penggantian airnya dilakukan setiap tiga hari sekali. Jumlah air yang diganti cukup sepertiga hingga separonya. Biasanya dalam jangka waktu dua bulan ikan sudah bisa dipanen dengan ukuran 2,5 cm.

sumber : Darti S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006

Skin and Gill Flukes in Tropical Fish

Posted: 14 Oct 2010 08:50 AM PDT


Skin and Gill Flukes in Tropical Fish
by: Nate Jamieson


While parasites of various types are often responsible for fish rubbing themselves against objects in the tank, sometimes to the point of causing raw skin, it can be difficult to identify which parasite it is, unless you have a very good visual of it.

In the case of skin fluke, which is a parasitic flatworm, they are unlikely to show themselves to the extent where you would be able to remove them manually as you can with leeches or fish lice. One of the common denominators they have with other parasite infections, is they can cause redness of skin, but so can rubbing against stones and wood. However, skin fluke also causes a fading of color, and because the treatment is common to other types of parasites, you are best to go with a general medication, such as Droncit or formalin baths, when unsure whether it is skin fluke or not. Remove severely affected fish to a hospital tank.

The standard treatments of adding 1 tbs. of aquarium salt to a daily change of water in the home aquarium, and raising the tank temperature by four degrees also applies. This is used for most parasites, including gill fluke, which has more obvious and visual symptoms.

Gill fluke is a worm that specifically attacks the gill membranes, causing them to turn red and acquire a coating of slime that makes it difficult to breathe. Fish will hang at the water's surface, gasp, and lose weight rapidly. The same tank treatments as skin fluke can be used, but with gill fluke, removing to a hospital tank and adding short baths in either formalin, salt or ammonium hydroxide to the regimen will help kill what is on the fish, and you can then treat their environment.

About The Author

Nate Jamieson

Love Tropical Fish? Find out how to create a beautiful, low-cost tropical fish aquarium with complimentary tips at http://www.TropicalFishIsland.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.