BUDIDAYA PERIKANAN |
Analisis Usaha Budidaya Belut di Dalam Tong atau Drum Posted: 28 Jan 2010 08:45 AM PST Analisis Usaha Budidaya Belut di Dalam Tong atau Drum asumsi 1. Tong atau drum yang digunakan bervolume 200 liter sebanyak 20 buah. 2. Lama setiap periode pemeliharaan 4 bulan. Namun, tidak menutup kemungkinan jika periode pemeliharaan bisa lebih cepat menjadi 3 bulan. 3. Tong atau deum dapat digunakan selama 4 tahun (12 Periode pemeliharaan) 4. Cat Minyak, Pipa PVC dan perlengkapan pendukung dapat digunakan selama 4 tahun 5. Padat tebar bibit 2 kg per drum, menggunakan bibit berjumlah 80-100 ekor per kg. Jadi kepadatan maksimal tong 200 ekor bibit. 6. Kegiatan budi daya dilakukan sendiri oleh pembudidaya, hanya proses penyiapan tong dan pembuatan media yang menggunakan tenaga kerja borongan. 7. Media yang digunakan adalah campuran tanah yang dimatangkan dengan media instan bokashi. 8. Pakan utama yang dibudidayakan sendiri, sehingga menekan biaya pakan. Analisis Usaha Biaya investasi - Tong atau drum 20 buah @ Rp100.000......................Rp 2.000.000 - Cat minyak 7 kaleng @ Rp8.000...................................Rp 56.000 - Pipa PVC 2 inchi 3 batang @ Rp30.000.......................Rp 90.000 - Perlengkapan pendukung (ember, cangkul, serok, baskom, Was, dan jeriken)......Rp 200.000 - Upah pembuatan tong (borongan..................................Rp 100.000 Total investasi.....................................................................Rp2.446.000 Biaya operasional per periode pemeliharaan — Biaya Tetap Penyusutan tong atau drum Rp2.000.000 : 12 ............Rp 167.000 Penyusutan cat Rp56.000 : 12 ........................................Rp 4.700 Penyusutan pipa PVC Rp90.000 : 12............................. Rp 7.500 Penyusutan peralatan pendukung Rp200.000 : 12...... Rp 16.700 Penyusutan upah persiapan drum Rp100.000: 12........ Rp 8.400 total biaya tetap.................................................................... Rp 204.300 — Biaya Tidak Tetap Bibit belut 40 kg x Rp40.000/kg.................................................... Rp 1.600.000 Pelet, cacing, dan ikan-ikanan kecil 474 kg x Rp3.000/kg.......... Rp 1.422.000 EM4 4,5 botol x Rp , 25.000/ botol................................................. Rp 112.500 Jerami padi 4 ikat x Rp5.000/ikat.................................................. Rp 20.000 Batang pisang 10 batang x Rp1.000/batang.................................. Rp 10.000 Bekatul atau dedak 67 kg x Rp2.000/kg......................................... Rp 134.000 Pupuk kandang 4 karung x Rp6.000/karung................................. Rp 24.000 Gula 0,25 kg x Rp6.000/kg............................................................... Rp 1.500 HSC (Humic Substance Complex) 1 botol......................................... Rp 90.000 Tenaga pembuatan media................................................................... Rp 50.000 Total biaya tidaktetap.......................................................................... Rp3.464.000 — Total Biaya Operasional Total biaya operasional = Total Biaya Tetap + Total Biaya Tidak Tetap = Rp204.300 + Rp3.464.000 = Rp3.668.300 3. Penerimaan per Periode Penjualan hasil panen 400 kg x Rp25.000/kg = Rp10.000.000 4. Keuntungan Keuntungan = Total penerimaan - total biaya operasional = Rp10.000.000 - Rp3.668.300 = Rp6.331.700 5. Pay Back Period Pay back period adalah waktu titik batik modal atau titik impas, yaitu perbandingan antara total investasi dengan keuntungan yang diperoleh. Pay back period = (Total investasi : keuntungan) x 1 bulan = (Rp2.446.000 : Rp6.331.700) x 1 bulan = 0,4 bulan sumber : Drs.Ruslan Roy, MM dan Bagus Harianto, AgroMedia Pustaka, 2009 cetak halaman ini |
You are subscribed to email updates from Budidaya Ikan - Fish Blogs To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.